Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan ini diprediksi bakal kembali menguat. Hal ini didorong dari adanya sentimen yang melemahkan laju dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, fokus pasar ke depan akan berkutat pada hasil rapat moneter The Fed.
Pasar menduga bahwa The Fed akan mengeluarkan kebijakan yang lebih longgar seperti penghentian program pengurangan kepemilikan obligasi di Bank Sentral AS.
Kebijakan yang lebih longgar dari The Fed tersebut diperkirakan akan mendorong pelemahan dolar AS.
Baca Juga: Ahok Mau Nikahi Puput, Grace Natalie: Itu Berarti Saya Bukan Selingkuhannya
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.030 - Rp 14.120," ujar Ariston di Jakarta, Senin (28/1/2019).
Selain itu sentimen dari dalam negeri, peraturan Dana Hasil Ekspor (DHE) yang telah disahkan akan memberikan sentimen positif ke pergerakan nilai tukar rupiah.
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada akhir pekan lalu (25/1/2019) berada di level Rp 14.092 per dolar AS.
Level itu menguat dibandingkan pergerakan hari sebelumnya di level Rp 14.170 per dolar AS.
Sementara berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada akhir pekan berada di level Rp 14.163 per dolar AS.
Baca Juga: Kapten Leo Teriak Sambil Diinfus: Pak Panglima, Pak Presiden Tolong Saya
Posisi itu melemah dibandingkan pada hari sebelumnya yang berada di level Rp 14.144 per dolar AS.