Banjir juga berdampak pada kerusakan sejumlah ruas jalan diantaranya ruas Jalan Kemakmuran (Pangkep) sepanjang 500 meter (KM 54+200 - 54+750), Ruas Jalan Sudirman (Maros) sepanjang 400 meter (KM 28+800-29+200), Ruas Jalan Batas Kota Maros - Batas Kota Makassar sepanjang 300 meter (KM 24+300-25+600), Ruas Jalan Perintis Kemerdekaan (Makassar) sepanjang 1.160 Km (KM 10+700-11+860).
Ruas Jalan AP Pettarani (Makassar) sepanjang sepanjang 4.300 meter (KM 06+130-10+430), Ruas Jalan Batas Kabupaten Wajo/Batas Kabupaten Bone-Ulugalung dan Ruas Jalan Batas Kabupaten Takalar/Batas Kabupaten Jeneponto-Batas Kota Jeneponto di 5 titik dengan panjang 3.850 meter.
Dua ruas jalan mengalami longsor yakni jalan Batas Kota Maros – Ujung Lamuru di 2 titik dan ruas Jalan Sungguminasa – Malino (Jalan Provinsi) di 15 titik.
Banjir juga menghancurkan Jembatan Bili-Bili 2 di hilir Bendungan.
Baca Juga: Disebut Mau Menikah, Ahok Bawa Puput Nastiti Devi Temui Oso
Jembatan ini berada di jalan provinsi yang menghubungkan Gowa ke Malino. Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar telah mengirim rangka jembatan bailey sebagai pengganti sementara.
Jembatan bailey Bili-Bili 2 akan dibangun dengan panjang 75 meter yang terdiri dari 2 bentang baru sepanjang 50 meter serta 25 meter jembatan eksisting.
Rangka jembatan bailey sudah tiba di lokasi dengan masa perakitan jembatan hingga fungsional selama 2 minggu.
Sesuai instruksi Wakil Presiden, Menteri Basuki mengatakan, bahwa Kementerian PUPR melalui BBPJN XIII akan membantu Pemerintah Daerah setempat memperbaiki 9 jembatan yang putus maupun rusak akibat banjir.
Bendungan Bili-Bili adalah bendungan terbesar di Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa.
Baca Juga: Media Asing: Ahok Bebas dari Penjara, Jatuh ke Tangan Pengawal Mantan Istri
Bendungan Bili-Bili dibangun mulai tahun 1991, digenangi akhir 1997 dan mulai dioperasikan penuh tahun 1999.