Suara.com - Meski sempat melambung, nilai Bitcoin dan mata uang digital lainnya kerap mengalami fluktuasi dan belakangan ini cenderung menurun.
Menurut perhitungan Coinmarketcap, nilai mata uang digital pada tahun 2018 merosot hingga 480 miliar dolar AS sekitar Rp 6.792 triliun (1 dolar AS = Rp 14.151,1). Sedangkan nilai terkininya sekitar 3.571 dolar AS atau senilai Rp 50,5 juta.
Pergerakkan negatif ini meyakinkan sejumlah analis yang memperkirakan nilai Bitcoin bisa saja menjadi nol.
"Saya yakin Bitcoin akan menjadi nol nilainya. Saya pikir itu adalah teknologi yang hebat, tapi saya tidak mempercainya sebagai mata uang. Bitcoin tidak berbasis pada apapun," jelas Jeff Schumacher, pendiri BCG Digital Ventures seperti dilansir dari CNBC, Kamis (24/1/2019).
Baca Juga: Intip 3 Sumber Keuntungan dari Cyronium Bitcoin-nya Indonesia
Sementara itu, Profesor Kennet Rogoff dari Unversitas Harvard menyebut bahwa Bitcoin dan mata uang digital lainnya tidak akan bisa menggantikan mata uang tradisional. Selain itu, mata uang digital juga rentan terhadap penyalahgunaan.
Meski banyak pihak memandang skeptis terhadap masa depan Bitcoin, namun segelintir orang masih menaruh harapan besar pada mata uang digital tersebut, termasuk co-founder Apple Steve Wozniak dan CEO Twitter Jack Dorsey. Wozniak mempercayai jika suatu saat, Bitcoin akan menjadi mata uang tunggal di dunia.
"Saya setuju dengan apa yang Jack Dorsey katakan tanpa perlu berharap itu akan terjadi, namun karena saya ingin hal tersebut menjadi kenyataan. Itu merupakan sebuah pemikiran yang sangat murni," ungkap Wozniak.
"Bitcoin dapat terdefinisi secara matematis, ada kuantitas yang pasti, terdapat cara bagaimana ia terdistribusi. Ini sangat murni dan tidak ada manusia di belakangnya, tidak ada perusahaan yang menjalankannya, ini hanya terus tumbuh, tumbuh, dan berusaha bertahan," tandasnya.
Baca Juga: Ditolak Reset Password, Perusahaan Bitcoin Dikirim Surat Ancaman