Suara.com - Perusahaan peralatan dan pakaian olahraga Adidas merasa khawatir tidak adanya kesepakatan british exit atau Brexit. Pasalnya, perusahaan asal Jerman itu takut bisnisnya di Eropa menjadi terganggu akibat hal tersebut.
Saat ini, sepertiga bisnis Adidas berada di daratan Eropa. "Kekhawatiran terbesar perusahaan adalah dampak bisnis di Eropa dari potensi Brexit karena sangat sering dibahas sebagai peristiwa yang terisolasi, tetapi akan memiliki dampak keseluruhan pada ekonomi Eropa," ujar CEO Kasper Rorsted seperti dilansir CNBC, Rabu (23/1/2019)
“Eropa adalah sekitar 30 persen dari bisnis kami. Kami mendapatkan sebagian atau seluruh pertumbuhan kami di luar Eropa," tambah dia.
Rorsted mengatakan, Adidas juga mengalami perlambatan penjualan di Eropa pada 2018. Maka dari itu, dia mendesak anggota parlemen Inggris untuk menyerukan referendum kedua tentang Inggris yang meninggalkan Uni Eropa.
Baca Juga: Detik-detik Menegangkan Proses Evakuasi Korban Banjir di Sulsel
Batas waktu bagi Inggris untuk keluar dari Uni Eropa adalah kurang dari tiga bulan lagi, tetapi anggota parlemen Inggris belum menyelesaikan kesepakatan sejak negara itu memberikan suara pada tahun 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa
"Kami pikir hal terbaik yang bisa terjadi adalah revote pada Brexit. Ini melemahkan ekonomi Eropa. Ini melemahkan ekonomi Inggris dan kami hanya berpikir itu adalah keputusan yang sangat buruk, yang akan memiliki konsekuensi yang sangat parah dalam jangka panjang," imbuh dia.
Sementara, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan tidak adanya kesepakatan tentang Brexit merupakan skenario terburuk bagi Inggris.