Suara.com - Pergerakan IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi analis bakal terjadi konsolidasi atau stagnan. Hal ini setelah IHSG mengalami penguatan selama enam hari.
Analis KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko, mengatakan bahwa secara teknikal pattern minor uptrend di IHSG mulai terkonsolidasi di atas akibat keadaan jenuh beli (overbought), sehingga biasanya saham lapis dua mulai aktif dalam kondisi sideways tersebut.
"Rekomen untuk akumulasi trading jangka pendek dengan memperhitungkan cut loss point yang ada," kata Yuganur di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Sementara, Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji, memprediksi IHSG alami koreksi wajar.
Baca Juga: Para Pemimpin Perusahaan Dunia Pesimis Ekonomi 2019 Bakal Membaik
Secara teknikal, lanjut Nafan, MACD masih berada di area positif. Namun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli.
Terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
"Support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.433 hingga 6.399. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.485 hingga 6.503," tandas Nafan.