Suara.com - Banjir merendam delapan desa di enam kecamatan yang tersebar di Kebumen, Jawa Tengah sejak Rabu (16/1/2019) dini hari.
Kedelapan desa itu yakni Desa Meles, Karangkemiri, dan Plarangan di Kecamatan Adimulyo. Lalu Desa Bumirejo di Kecamatan Kebumen, Desa Wanareja di Kecamatan Karanganyar, Desa Karangmalang di Kecamatan Buayan, Desa Sidoagung di Kecamatan Sruweng, dan Desa Aditirto di Kecamatan Pejagoan.
Banjir yang merendam kedelapan desa itu rata-rata memiliki kedalaman air hingga 30-50 centimeter. Banjir disebabkan jebolnya beberapa tanggul akibat derasnya luapan sungai.
Pejabat sementara (Pjs) Manajer Komunikasi Pertamina MOR IV, Arya Yusa Dwicandra, mengatakan, terdapat 16 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), 886 pangkalan, 11 agen, dan 4 SPBE di Kebumen.
Baca Juga: Dibebaskan, Jokowi Larang Abu Bakar Baasyir Ceramah Keliling, di Rumah Saja
Arya memastikan, semua fasilitas itu tetap beroperasi menyalurkan elpiji dan BBM seperti biasa, Meskipun kondisi beberapa ruas jalan masih tergenang air.
Rata-rata penyaluran BBM per hari di Kebumen mencapai 269 kiloliter (Kl) per hari, sedangkan elpiji sekitar 30.360 tabung per hari.
“Pengiriman tetap kami lakukan dengan kondisi air meluap di beberapa ruas jalan yang dilewati. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan armada operasional seperti biasa. Kami memastikan tidak ada pemindahan menggunakan armada kecil ke lokasi pangkalan,” ujar Arya.
Sementara di wilayah terdampak banjir, Pertamina tetap akan melakukan penyaluran BBM dan elpiji seperti kondisi normal. Jika memang ada jalur yang terhambat, Pertamina akan menggunakan jalur alternatif.
"Masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan BBM dan elpiji, karena pasokan tetap kami salurkan seperti biasa,” imbuhnya.
Baca Juga: Dijemput dari Pesantren, ABG Ini Malah Dicabuli Ayah Tiri di Hotel
Demi aspek keamanan saat kondisi banjir, Pertamina mengimbau kepada armada pengantar untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur yang tergenang air.