Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut investor tidak akan menunggu dan melihat untuk melakukan investasi di Indonesia. Para investor akan tetap berinvestasi di tengah ketidakpastian global ini.
Menurut dia, kepercayaan investor dalam negeri maupu asing tetap tinggi untuk berinvestasi. Meskipun adanya hajatan demokrasi Indonesia pada tahunini
"Tidak (wait and see). Kami melihat bahwa Confidence investor baik dalam maupun luar negeri itu tumbuh dan sejumlah indikator itu menunjukkan hal itu," ujarnya dalam konferensi pers di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2019).
Perry memaparkan, dilihat dari sisi pertumbuhan investasi secara riil atau nyata pada kuartal III 2018 invetasi tumbuh hampir 7 persen. Pada kuartal IV 2018, Perry pun memperkirakan investasi juga di atas 6 persen.
Baca Juga: Rambah Dunia Gaming, Mercedes Benz Tanam Investasi ke Tim eSports
"Dan secara keseluruhan di tahun lalu investasi itu tumbuhan hampir 7 persen. Kami juga melihat investasi riil itu juga berlanjut di triwulan 1 2019 ini. Bentuknya apa? investasi real nya tidak hanya dalam bentuk bangunan tapi juga Non bangunan," tutur dia.
Perry menambahkan, kepercayaan investor juga tercermin dari surplusnya neraca modal. Surplus itu, kata dia, tidak hanya dalam bentuk skema penanaman modal asing (PMA) , tapi juga dalam bentuk investasi portofolio.
"Surplus neraca modal yang besar itu menunjukkan bahwa minat berinvestasi itu cukup tinggi, tidak hanya dari investor korporasi dalam negeri maupun juga investor asing," pungkas dia.