"Januari-Maret Bulog diminta menyerap beras petani 1,5 juta ton atau 3 juta ton gabah. Nah kalau ada stok 2,1 juta tambah 1,5 kan makin kuat," katanya.
Bulog dalam hal ini akan optimal menyerap beras petani jika tidak adanya hambatan-hambatan. Misalnya, hambatan gangguan produksi.
"Jadi dengan catatan enggak ada gangguan produksi atau gangguan cuaca," tuturnya.
Secara nasional, kebutuhan konsumsi nasional per bulan sebanyak 2,5 juta. Namun demikian, Tri optimisi dengan stok yang ada bakal bisa mencukupi hingga masa panen berikutnya di bulan April-Mei.
Baca Juga: Aris Idol Ditangkap Polisi saat Pesta Sabu dan Minuman Keras
"Jadi, sesuai itung-itungan Bulog stok beras itu cukup sampai panen berikutnya April-Mei," pungkasnya.
Sebelumnya juga, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dalam kunjungannya, mantan Walikota Solo ini ingin memastikan stok beras saat ini sangat melimpah. Padahal menurut Jokowi, biasanya pada akhir tahun stok beras menipis, bahkan kurang.
"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini berlipat. Biasanya di akhir Desember 700-800 ribu ton, tetapi di akhir Desember 2018, stok kita 2,1 juta ton. Stok yang masih besar," ujar Jokowi.
Baca Juga: Prabowo Ngobrol ke Bule Saat Jalan Bareng SBY, PSI: Dimana Tata Kramanya?