Dikritik JK, Adhi Karya Bakal Bangun LRT Jabodebek Fase II Tidak Melayang

Senin, 14 Januari 2019 | 18:15 WIB
Dikritik JK, Adhi Karya Bakal Bangun LRT Jabodebek Fase II Tidak Melayang
Suasana Stasiun LRT (Light Rail Transit) di Taman Mini, Jakarta Timur, Senin (14/1). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bakal memenuhi kritikan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait jenis konstruksi pembangunan kereta api ringan atau Ligh Rail Transit atau LRT ‎Jabodebek fase II.

Rencananya untuk fase II hampir keseluruhan kontruksi akan dibuat at grade atau di atas tanah biasa tidak melayang atau tidak di bawah tanah.

Untuk diketahui, Jusuf Kalla mengkritik pembangunan LRT Jabodebek yang dibuat melayang, sehingga membuat biaya menjadi mahal atau sekitar Rp 500 miliar per kilometer.

"‎Kita hargai masukan pak Jusuf Kalla. Saya pikir pak JK melakukan pemikiran hal yang sama supaya lebih efisien. Kita akan memanfaatkan mungkin nanti fase II Cibubur Bogor ada potensi untuk kita lakukan. Supaya lebih efisien untuk tahap II," ujar Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata, di Precast LRT Adhi Pancoran, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Baca Juga: Wapres Sebut Biaya LRT Mahal, Konstruktor: Harga Kami Lebih Rendah

Adapun untuk fase memiliki panjang 40 kilometer yang dari rute Cibubur - Bogor, Dukuh Atas - Palmerah - Senayan, dan Palmerah - Grogol.

Dalam hal ini, Punjung akan berkoordinasi dengan pemilik lahan agar bisa merelakan untuk pembangunan transportasi. Salah satunya, berkoordinasi dengan Jasa Marga sebagai pemilik lahan untuk lintas Cibubur - Bogor.

"‎Kita coba koordinasi lagi sama Jasa Marga dan pemilik lahan sekitarnya probabilitas untuk mendapatkan at grade sebanyak banyaknya. ‎Kalau kita identifikasi secara di atas kertas (peluangnya) ada," tutur dia.

Meski begitu, tambah Pundjung, pembangunan LRT Jabodebek Fase II tetap ada yang berkontruksi layang. Karena, terang dia, terdapat penyimpanan jalan tol sehingga, mau tidak mau dibangun melayang.

Baca Juga: Progres Pembangunan LRT Jabodebek Baru 56,1 Persen

"‎Kemudian karena sudah ada struktur di atasnya sehingga kita nggak memungkinkan untuk melakukan itu. ‎Kita lagi nyusun identifikasi lokasi-lokasi yang mengharuskan kita elevated. Kemudian kita identifikasi lokasi-lokasi yang memungkinkan itu at grade kemudian kita lakukan studi alignment nya,‎" tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI