"Kita bilang pembangunan melayang, karena kita konsider dulu bahwa Jakarta berkembang, pembangunan transportasi lebih lambat dari pengembangan kota itu sendiri. Kita lihat beberapa infrastruktit dibangun layang di Jakarta," imbuh dia.
"Bahwa pemilihan konstruksi melayang atau di bawah tanah harus meninjau kondisi yangg ada. Kalau elevated maka yang akan ganggu badan jalan hanya kolong aja kan. Jalan busway enggak terganggu, yang terganggu jalan-jalan kolong," pungkas dia.
Untuk diketahui, Per Januari, secara keseluruhan mencapai konstruksi LRT Jabodebek mencapai 56,1 persen.
Adapun rinciannya untuk fase I, rute Cibubur-Cawang sebesar 76,21 persen. Kemudian Bekasi Timur-Cawang sebesar 44,19 persen dan Cawang - Dukuh Atas sebesar 51,06 persen. Sementara pembangunan ini memakan biaya hingga Rp 29,9 triliun.
Baca Juga: Progres Pembangunan LRT Jabodebek Baru 56,1 Persen