Progres Pembangunan LRT Jabodebek Baru 56,1 Persen

Senin, 14 Januari 2019 | 13:11 WIB
Progres Pembangunan LRT Jabodebek Baru 56,1 Persen
Pembangunan kereta api ringan atu Light Rail Transit (LRT) Jabodebek per Januari 2019 secara keseluruhan baru mencapai 56,1 persen. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembangunan kereta api ringan atu Light Rail Transit (LRT) Jabodebek per Januari 2019 secara keseluruhan baru mencapai 56,1 persen.

Adapun rinciannya untuk fase I, rute Cibubur-Cawang sebesar 76,21 persen. Kemudian Bekasi Timur-Cawang sebesar 44,19 persen dan Cawang-Dukuh Atas sebesar 51,06 persen.

"Untuk Cawang-Dukuh atas itu karena Setiabudi-Dukuh Atas belum konstruksi dan itu menghambat kita," ujar Direktur Operasional II Adhi Karya, Pundjung Setya Brata di Jakarta, Senin (14/1/2019).

Pundjung menjelaskan, belum dibangunnya konstruksi jalur Setiabudi-Dukuh Atas karena belum adanya penetapan lokasi konstruksi Stasiun Dukuh Atas.

Baca Juga: Jual Saham Inter Milan, Erick Thohir Kantongi Dana Segar Rp 2,4 Triliun

Menurutnya, terdapat dua opsi lokasi Stasiun tersebut dari Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta.

"Alternatif 1 adalah di sisi utara landmark, alternatif 2 di sisi selatan landmark. Nah karena belum ada keputusan final mengenai keputusan itu maka kemarin konstruksi kami baru berhenti di depan Setiabudi. Penetapan trase di stasiun duku atas yang sepengetahuan saya sudah menunjukan titik terang setelah adanya ratas kemarin di istana," jelasnya.

Pundjung menambahkan, proyek kereta sepanjang 44,3 kilometer ini juga menemui kendala pembebasan lahan Depo di Bekasi Timur. Saat ini, dari 12 hektare, baru 33 bidang tanah yang telah dibebaskan.

Dengan begitu, Pundjung menargetkan pembangunan konstruksi semua fase satu bisa rampung di akhir tahun 2019.

Baca Juga: Cerai, MacKenzie Bezos Dapat Harta Gono Gini Hingga Rp 1.000 Triliun

"Untuk keseluruhan konstruksi, fisikalnya, kita upayakan untuk selesai di akhir tahun 2019, kemudian di depo akhir 2020 karena depo pembebasan tanah masih belum clear," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI