Suara.com - Presiden Jokowi menyebutkan baru 11 persen atau sekitar 780.000 hektare sawah yang mendapatkan aliran air dari bendungan.
Berdasarkan data yang didapatkannya tersebut, Presiden Jokowi akan terus membangun bendungan untuk pengairan persawahan.
"Tapi setelah 58 bendungan selesai akan melompat jadi 20 persen. Masih kecil sekali, oleh sebab itu yang namanya bendungan dan waduk masih diperlukan untuk memberikan air dan irigasi ke sawah-sawah yang dimiliki petani kita," kata Presiden Jokowi dalam acara Visi Presiden yang disiarkan televisi swasta nasional pada Minggu malam.
Menurut Presiden Jokowi, sebanyak delapan bendungan yang sudah selesai dibangun antara lain Bendungan Raknamo dan Bendungan Rotiklot di Nusa Tenggara Timur, serta Bendungan Tanju dan Bendungan Mila di Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: Wow, Berkat Jason Mamoa Pendapatan Film Aquaman Tembus Rp 14,1 Triliun
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) luas lahan sawah pada 2018 tercatat mencapai 7,1 juta hektare. Jumlah itu menurun dari 2017 yang terdata seluas 7,75 juta hektare.
Selain itu, dalam membangun Indonesia dari wilayah pelosok, pemerintah juga telah menggelontorkan dana desa sejak 2015 guna membangun infrastruktur penunjang desa seperti jalan desa, pasar desa, irigasi, serta embung air.
Pada 2015, pemerintah mengucurkan dana desa sebesar Rp 20,7 triliun, dan meningkatkan dana tersebut menjadi Rp 47 triliun pada 2016.
Sementara itu, pada 2017 dan 2018, pemerintah memberikan dana desa masing-masing sebesar Rp 60 triliun.
Beberapa infrastruktur yang terbangun dari dana desa itu antara lain jalan desa sepanjang 158 ribu kilometer, 6.900 pasar desa, jembatan desa sepanjang 1,02 juta meter, 39 ribu irigasi, serta 3 ribu embung.
Baca Juga: Jual Saham Inter Milan, Erick Thohir Kantongi Dana Segar Rp 2,4 Triliun
Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan pemerintah membangun jalan di kawasan perbatasan Indonesia dengan negara-negara tetangga.