Suara.com - Bank Mandiri bersinergi dengan PT Pos Indonesia (Persero) memperluas layanan top up Mandiri e-money untuk mengakselerasi gerakan nasional non-tunai. Peresmian kerja sama layanan ini dilakukan oleh Direktur Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Eddy Santosa, dan SEVP Consumer and Transaction Bank Mandiri, Jasmin, di Kantor Pos Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2018).
Dengan kerja sama ini, Bank Mandiri secara bertahap akan menempatkan mesin pembaca (reader) e-money di loket-loket Kantor Pos di seluruh Indonesia. Rencananya, layanan top up e-money ini akan dapat dinikmati di 3 ribu loket Kantor Pos.
“Melalui kerja sama ini, pengguna layanan pos yang merupakan pemegang Mandiri e-money akan dapat melakukan transaksi top up secara tunai di jaringan loket Kantor Pos. Harapan kami, langkah ini dapat semakin mensosialisasikan penggunaan uang elektronik ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk para pengguna jasa Kantor Pos,” kata Jasmin.
Menurutnya, sinergi ini sangat strategis karena akan mengoptimalisasi jaringan loket Kantor Pos yang saat ini telah melayani berbagai jenis transaksi pembayaran dan pembelian, seperti tagihan utilitas, pembelian tiket, dan layanan lainnya.
“Ke depan, kami akan terus mengeksplorasi potensi kerja sama dengan korporasi yang memiliki jaringan bisnis atau value chain untuk semakin membudayakan cara pembayaran non tunai di masyarakat,” katanya.
Jasmin menambahkan, saat ini, penetrasi Mandiri e-money ke masyarakat sangat baik. Hingga Desember 2018, perseroan telah menerbitkan 16,4 juta kartu dengan akseptansi Mandiri e-money di lebih dari 45 ribu merchant dan 60 ribu lokasi top up.
Dari jumlah tersebut, frekuensi transaksi Mandiri e-money pada Januari-Desember 2018 telah mencapai 1,1 miliar, dengan nominal transaksi Rp13,4 triliun. Frekuensi transaksi terbesar terjadi di sektor transportasi yang mencapai 94 persen, terutama jalan tol, seperti ruas tol Trans Jawa, tol Bali Mandara, ruas tol Medan-Kualanamu, dan ruas tol Ujungpandang Seksi 1 dan 2.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Eddi Santosa, menjelaskan, keberadaan outlet Pos Indoenesia, yang saat ini berjumlah lebih dari 4.800 (operated by own) dan 24.500 titik layanan, serta agen Pos yang terkoneksi secara real time online, terus ditingkatkan peran dan fungsinya dalam melayani kebutuhan masyarakat, khususnya dalam bidang pengiriman barang, pengiriman uang dan pembayaran.
Salah satu upaya peningkatan utilitas outlet pos adalah melalui penambahan fitur layanan. Dengan semakin lengkapnya layanan pengiriman barang, pengiriman uang dan berbagai pembayaran, maka masyarakat akan lebih mudah melakukan berbagai transaksi (one stop service).
Jasa Keuangan Pos Indonesia melayani pengiriman uang, baik cash to cash, cash to account, giropos, penerimaan setoran, tabungan, pendistribusian dana dan berbagai pembayaran biller.