Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada 2018 berada di kisaran 3,13 persen. Inflasi tersebut akumulasi dari inflasi Januari hingga Desember 2018.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi itu jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 3,61 persen.
Inflasi di 2018 juga berada di bawah target inflasi akhir tahun di kisaran 3,50 persen.
"Inflasi tahun ini di bawah target. Ini membuktikan bahwa pemerintah bisa mengkontrol harga-harga pada tahun 2018," ujar Suhariyanto di kantornya, Rabu (2/1/2019).
Sementara pada Desember 2018, BPS mencatat inflasi sebesar 0,62 persen. Inflasi tersebut didapatkan setelah BPS memantau 82 kota pada November ini.
"Biasa bulan Desember itu bulan yang sibuk, ada libur anak sekolah, natal, dan tahun baru," tuturnya.
Suhariyanto mencatat, dari 82 kota diamati sebanyak 80 kota mengalami inflasi, sementara dua kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 2,09 persen. Sementara inflasi terendah terdapat di kota Banda Aceh sebesar 0,02 persen.
"Inflasi di Kupang ini disebabkan oleh harga tiket transportasi dan daging ayam ras. Sedangkan, Deflasi tertinggi di Sorong 0,15 persen dan deflasi terendah Kendari 0,09 persen," pungkasnya.