Suara.com - Penghasilan Junaidi jelang penutupan tahun 2018 berkurang drastis. Tak banyak terompetnya yang terjual di pinggiran jalan Pondok Betung, Tangerang Selatan.
Jelang Tahun Baru 2019, baru 500 buah terompet yang dijual. Biasanya di tahun - tahun sebelumnya 3.500 terompetnya terjual. Junaidi mengatakan banyak masyarakat yang tidak mau meniup terompet di malam Tahun Baru karena isu tradisi Islam melarang meniup terompet.
“Tahun lalu saya ngeluarin 3500, laku sekitar 2000 terompet. Sekarang paling cuma 500 saja,” kata Junaidi, Kamis (27/12/2018).
Selain isu agama, isu kesehatan pun jadi penghalang orang untuk membeli terompet. Isunya, meniup terompet bisa tertular AIDS.
Baca Juga: Tak Sengaja Telan Peluit, Dua Bulan Asep Yaya Bersuara seperti Terompet
“Mungkin karena kabar yang bilang tahun baru sama tiup terompet dilarang,” katanya.
Senada dengan Junaidi, pedagang terompet lainnya, Heriyanto mengatakan penurunan penjualan terompet akibat berbagai kabar miring yang beredar.
“Banyak isu-isu miring, ada yang bilang bisa nularin AIDS dan lain-lain,” ucapnya. (BantenHits.com)