Intip Perbedaan Cara Pria dan Wanita Mencari Kerja Hingga Memutuskan Resign

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 26 Desember 2018 | 14:10 WIB
Intip Perbedaan Cara Pria dan Wanita Mencari Kerja Hingga Memutuskan Resign
Ilustrasi wawancara kerja. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pekerja wanita di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut riset dari Grant Thornton tahun 2017, Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai peningkatan tertinggi dalam hal jumlah wanita yang menduduki posisi senior di perusahaan dengan peningkatan dari 24% di 2016 menjadi 28% di 2017.

Pergeseran gender di lingkungan kerja dan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif membuat banyak perusahaan menerbitkan peraturan baru guna menarik perhatian pekerja wanita.

Tidak jarang, kini banyak perusahaan di Indonesia yang memberikan tunjangan child care, maternity leave yang lebih panjang ataupun acara khusus untuk karyawan wanita.

Baru-baru ini Kalibrr, perusahaan teknologi dalam bidang rekrutmen, mengadakan penelitian tentang bagaimana pencari kerja laki-laki dan perempuan di generasi milenial (berusia 20-30 tahun) Indonesia memiliki perbedaan dalam mencari kerja.

Penelitian yang dilakukan terhadap lima ratus profesional milenial di Indonesia ini ternyata memiliki temuan yang menarik untuk disimak para pemberi kerja, khususnya profesional SDM di bidang perekrutan.

Perusahaan yang menarik bagi profesional milenial

Hasilnya, 56% wanita dan 44% pria dengan latar belakang IT memilih Telkom sebagai perusahaan yang paling menarik sebagai tempat untuk mereka bekerja diikuti oleh Google, Gojek dan Tokopedia.

Untuk kandidat yang memiliki latar belakang selain IT, Pertamina menjadi sasaran utama pria untuk meniti karir. Di sisi wanita, Google mampu menarik perhatian kaum hawa milenial yang bergerak di bidang non IT.

Hal yang dilihat sebelum melamar ke perusahaan

Informasi mengenai deskripsi pekerjaan sudah tidak menjadi informasi yang cukup bagi kandidat milenial. Karakter mereka yang selalu ingin tahu, membuat mereka mencari lebih dalam tentang kehidupan di perusahaan untuk membantu mereka membuat pilihan perusahaan mana yang akan menjadi sasaran untuk melamar.

Faktanya 4 dari 5 perempuan senang mengulik informasi mengenai nilai, budaya, dan jaringan internasional perusahaan.

Sedangkan pria tertarik dengan peluang jenjang karir di masa depan dan kesempatan untuk dapat menambah pengetahuan untuk semakin berkembang.

Faktor Kunci untuk Bergabung dengan Perusahaan

Gaji tetap menjadi pertimbangan utama kandidat milenial dalam hal mencari pekerjaan. Namun beberapa faktor lain juga mulai meningkat seperti progres karir yang pesat dan lingkungan kerja yang kolaboratif serta dapat saling mendukung antar tim.

Lebih dalam lagi, terdapat perbedaan yang kontras antara pria dan wanita sebagai pertimbangan. Pria cenderung memikirkan sebuah perusahaan untuk dapat dijadikan batu loncatan karir yang lebih baik serta sarana untuk pengembangan diri.

Di lain pihak, wanita lebih melirik perusahaan yang memberikan pengaturan kerja yang fleksibel.

Alasan untuk keluar dari sebuah perusahaan

Gaji menempati posisi ketiga untuk mengapa kandidat milenial memutuskan keluar dari perusahaannya. Alasan utama pekerja milenial laki-laki maupun perempuan untuk meninggalkan pekerjaanya yaitu persepsi lingkungan kerja yang penuh birokrasi dan dirasa tidak dapat mendukung pekerja.

Selain itu, terbatasnya kesempatan karyawan untuk berinovasi juga menjadi faktor yang dapat mendorong generasi milenial untuk berhenti.

“Being good is not the key to success, be resourceful! Be innovative, always take on new challenges - even if you are not you are completely ready.” ujar Monica Oudang selaku Chief of Human Resources Officer GO-JEK.

Menurutnya untuk menjadi perempuan yang sukses dalam berkarir tidaklah cukup jika hanya menjadi baik, namun harus cerdas, inovatif, dan selalu siap untuk mengambil tantangan baru.

Monica juga mengatakan bahwa salah satu cara untuk menjadi sukses adalah dengan mencintai diri sendiri akan lebih mengetahui tentang diri kita, mengetahui apa passion yang dimiliki.

Dari situlah seseorang dapat lebih mudah mengembangkan diri, mencintai apa yang dikerjakan, dan akhirnya bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya.

"Dengan berpartisipasi dalam acara Resonation, Kalibrr berharap dapat terus memajukan dan membantu perempuan Indonesia agar dapat selalu dilibatkan dan diakui sebagai salah satu kontributor penting dalam setiap perusahaan. Dan tak lupa memberikan dukungan bagi perempuan Indonesia untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar karir suksesnya," jelas Co-Founder Kalibrr Indonesia Paul Rivera.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI