Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyerang bank sentralnya yakni Federal Reserve (The Fed) karena The Fed terlalu cepat menaikkan suku bunga acuannya.
Pada Rabu minggu kemarin, The Fed menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 2,25 - 2,5 persen. Kenaikan suku bunga acuan tersebut membuat pasar saham AS turun.
"Mereka (The Fed) menaikkan suku bunga terlalu cepat karena mereka berpikir ekonomi sangat baik. Tapi saya pikir mereka akan segera mendapatkannya," ujar Trump seperti dilansir Bussiness Insider, Rabu (26/12/2018).
Saham AS telah turun tajam dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah. Trump juga menyalahkan The Fed atas penurunan itu.
Baca Juga: Cerita Pilu Nelayan Sumber Jaya: Desa Rata Diterjang Tsunami, Warga Hilang
Laporan-laporan media menyatakan bahwa Trump telah membahas pemecatan Powell, dan dia mengatakan bahwa dia tidak senang dengan sang ketua.
Ketiga indeks saham utama AS berakhir turun lebih dari 2 persen pada hari sebelum liburan Natal. S&P 500 telah kehilangan sekitar 19,8 persen dari penutupan tertinggi 20 September, hanya sedikit dari ambang batas 20 persen yang biasanya mendefinisikan pasar beruang.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerang bank sentralnya yakni Federal Reserve (The Fed) dan membahas pemecatan ketuanya.