Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu (26/12/2018) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan berlanjut negatif.
Analis Senior dari CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah secara tren masih berada di sekitar area middle bollinger band. Namun, terlihat mulai menjauhi ke atas atau dengan kata lain rupiah kian melemah.
Penurunan ini dapat membuka peluang pelemahan kembali jika tidak adanya sejumlah sentimen yang dapat direspon positif.
"Di perkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.556-14.540" ujar Reza di Jakarta, Rabu (26/12/2018).
Baca Juga: Letkol Dono Tewas Ditembak, Polisi Temukan Proyektil dan Sepeda Motor
Menurut Reza, pergerakan dolar AS yang masih melemah dalam merespon sentimen internalnya diharapkan dapat menjadi pendorong rupiah untuk tidak melemah lebih dalam.
"Meski demikian, tetap waspadai berbagai macam sentimen dan waspadai adanya sentimen yang dapat membuat laju rupiah kembali melemah," imbuh dia.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada akhir pekan lalu (21/12/2018) berada di level Rp 14.552 per dolar AS. Level itu melemah dibandingkan pergerakan hari sebelumnya di level Rp 14.472 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada akhir pekan kemarin berada di level Rp 14.480 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada hari sebelumnya di level Rp 14.499 per dolar AS.
Baca Juga: Detik-detik Letkol Dono Tewas Ditembak Pelaku Misterius