Suara.com - Tsunami yang menerjang bibir pantai di Banten dan Lampung membuat banyak orang batal untuk liburan akhir tahun. Hal ini terlihat dari banyaknya orang yang membatalkan pemesanan hotel di daerah tersebut.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten, Achmad Sari Alam mengaku, adanya bencana tersebut menggangu pemesanan hotel di Banten. Bahkan, banyak orang yang telah membatalkan pemesanan hotel.
Dia menjelaskan, sebanyak 40 persen dari kamar hotel yang sudah dipesan dibatalkan oleh masyarakat.
"Kita ini sebelum tsunami sudah 85 persen sudah sama-sama dipesan untuk akhir tahun. Akan tetapi ada tsunami, sebanyak 40 persen sudah ada yang mulai cancel," ujar Achmad saat dihubungi Suara.com, Senin (24/12/2018).
Baca Juga: Mukjizat Allah, Bayi Bela dan Fahreza Tak Terluka Usai Diterjang Tsunami
Achmad mengungkapkan, total kamar hotel di pesisir pantai Banten itu sekitar 2.500 kamar. Menurut dia, sebanyak 500-600 kamar terdampak tsunami.
"Jadi hanya 9 hotel yang kelihatannya (kerusakan) agak parah. Nah yang paling parah itu di Tanjung Lesung," pungkasnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (22/12/2018) malam daerah Banten dan Lampung diterjang tsunami akibat erupsi anak gunung krakatau.
Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.
Sedangkan kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.
Baca Juga: Jadi Korban Tsunami Banten, Jenazah Aa Jimmy dan Istri Dikubur Berdampingan