Suara.com - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawan di kawasan Eropa masih berlangsung hingga 2019. Sebelumnya, Nestle akan melakukan PHK ratusan karyawannya di Jerman.
Kini giliran perusahaan operator kereta api asal Perancis SNCF yang akan memangkas jumlah karyawannya. Perusahaan milik negara ini berencana merumahkan 2.090 karyawannya pada tahun depan.
Saat ini, SNCF yang mayoritas mengoperasikan semua kereta api di Perancis ini telah mempekerjakan sekitar 150 ribu orang.
Pemerintah dan parlemen mereformasi perusahaan dengan memperbolehkan investor swasta masuk untuk menjadi pemegang saham. Hal tersebut untuk mengatasi utang SNCF yang begitu besar.
Reformasi perusahaan juga tercantum dalam undang-undang yang disahkan parlemen Perancis pada Juni lalu. Atas reformasi itu, para karyawan juga melakukan pemogokan kerja selama 3 bulan .
Dalam hal ini, negara akan bertanggung jawab atas utang-utang SNCF dan akan bersedia membayarnya. Selain itu, reformasi tersebut mengakhiri monopoli operator kereta api di Perancis.
Dalam pemogokan kerja ini, para karyawan juga bakal tak mendapatkan uang pensiun yang begitu besar akibat perusahaan yang terlilit utang.