Cashflow Waskita Beton Precast Hingga Akhir 2018 Rp 1,1 Triliun

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 19 Desember 2018 | 06:24 WIB
Cashflow Waskita Beton Precast Hingga Akhir 2018 Rp 1,1 Triliun
Ilustrasi pencatatan keuangan perusahaan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melaporkan cashflow operasional hingga akhir tahun ini sebesar Rp 1,1 triliun. Angka tersebut lebih baik dibandingkan 2017 yang minus Rp 2,4 triliun dan 2016 minus Rp 3 triliun.

Direktur Keuangan WSBP Anton YT Nugroho mengatakan, kondisi ini menjadi modal yang kuat bagi WSBP di tahun depan. Hal ini disebabkan karena rasio posisi utang berbunga terhadap modal WSBP yang masih sebesar 0,77 kali, masih jauh dari batas yang ditentukan sebesar 2,5 kali.

“Dengan besaran ekuitas per sembilan bulan tahun ini sebesar Rp 7,45 triliun, WSBP masih memiliki kapasitas ruang pendanaan yang besar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/12).

Anton menjelaskan, kondisi keuangan perusahaan semakin prima dengan melihat pencapaian di akhir tahun ini. Saat ini penerimaan termin yang sudah masuk mencapai Rp 9,8 triliun,

“kami terima lagi sampai akhir tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun lagi, total sekitar Rp 11,4 triliun. Jadi tahun ini arus kas dari operasional akan surplus besar,“ ucapnya.

Sekadar informasi, tahun ini WSBP telah menuntaskan proyek Tol Becakayu yang merupakan proyek turnkey pertama WSBP. Proyek turnkey memiliki margin yang lebih besar dibandingkan non-turnkey namun sebagai kompensasinya kontraktor harus siap pendanaan sampai proyek selesai.

Saat ini WSBP masih menyisakan 2 proyek turnkey yaitu proyek jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dan Cimanggis – Cibitung.

Pembayaran termin KBLM sudah terealisasi sebesar Rp 665 miliar (dari nilai ini sebesar Rp 250 miliar merupakan pembayaran turnkey), dan akhir bulan Desember ada realisasi pembayaran lagi sebesar Rp 1,6 triliun dan sisanya tahun depan.

Begitu juga untuk Cimanggis – Cibitung terealisasi pada tahun depan dengan pembayaran termin sebesar sekitar Rp 2,6 triliun atau 100 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI