Suara.com - PT Angkasa Pura I (Persero) mendapatkan pinjaman senilai Rp 5 triliun berupa pinjaman dari bank dan lembaga keuangan nonbank untuk pengembangan bandara.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menjelaskan, bahwa pihaknya tengah menghadapi pertumbuhan penumpang yang lebih tinggi dari kemampuan penyediaan kapasitas.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukanlah pembangunan dan pengembangan bandara. Faik menjelaskan Angkasa Pura I saat ini mengelola 13 bandara dan sembilan di antaranya dalam tahap pengembangan.
"Kami harap melalui penandatanganan perjanjian ini dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis, meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pengguna jasa di bandara yang kami kelola," ujar Faik.
Ia menjelaskan fasilitas kredit Rp 5 triliun tersebut merupakan bagian dari rencana pemenuhan pendanaan untuk pengembangan bandara Angkasa Pura l di 2018 dan sebagian di 2019.
Pendanaan tersebut bersumber dari PT Bank Tabungan Negara senilai Rp 2 triliun, PT Sarana Multi Infrastruktur senilai Rp 2 triliun dan PT Bank BRI Syariah senilai Rp 1 triliun.
Faik mengatakan pihaknya juga akan merencanakan pendanaan eksternal sebesar Rp 13 triliun bersumber dari pinjaman lembaga keuangan dan penerbitan obligasi.
Dalam rencana jangka panjangnya, Angkasa Pura I merencanakan belanja modal senilai Rp 76 triliun untuk 2019-2023. Belanja modal tersebut direncanakan didapat melalui pinjaman dari lembaga keuangan, penerbitan obligasi, sekuritisasi aset dan kerja sama mitra strategis. (Antara)