Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (18/12/2018) diprediksi masih bergerak di zona merah.
Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada mengatakan, IHSG melanjutkan pergerakan sebelumnya di mana gagal untuk bertahan di atas area middle bollinger band yang diikuti dengan meningkatnya aksi jual sehingga pelemahan lanjutan pun tidak terelakan.
Masih meningkatnya imbal hasil obligasi AS yang diikuti dengan pelemahan nilai tukar rupiah masih akan menghalangi pergerakan IHSG.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 6.058-6.076 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 6.105-6.120," ujar Reza di Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Senada dengan Reza, Analis Senior Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji juga memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahannya.
Nafan menjelaskan, berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.
Di sisi lain, terlihat pola long black closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
"Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.061 hingga 6.032. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.145 hingga 6.202," pungkas Nafan.