Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (17/12/2018) awal pekan ini diprediksi bergerak di zona merah.
Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada mengatakan, pergerakan IHSG masih dapat bertahan di atas area middle bollinger band yang mengindikasikan adanya aksi jual masih mendapat perlawanan dari aksi beli.
Akan tetapi, mulai adanya peningkatan pada volume jual sebaiknya perlu diwaspadai terhadap pergerakan IHSG selanjutnya dimana dapat menahan tren penguatan yang terjadi.
Kondisi ini dapat kembali mengalami pelemahan jika sentimen yang ada tidak mendukung IHSG untuk berbalik naik.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 6.145-6.156 dan Resistance diharapkan dapat menyentuh kisaran 6.178-6.190," ujar Reza di Jakarta, Senin (17/12/2018).
Senada dengan Reza, Analis Senior Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji juga memprediksi IHSG bergerak melemah.
Nafan menjelaskan, berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli.
Di sisi lain, terlihat pola tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
"Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.158 hingga 6.146. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.183 hingga 6.197," pungkas Nafan.