41 Diplomat Dunia Simak Perkembangan Bisnis Pariwisata Indonesia

Minggu, 16 Desember 2018 | 15:51 WIB
41 Diplomat Dunia Simak Perkembangan Bisnis Pariwisata Indonesia
Workshop Pengembangan Kapasitas Promosi dan Pemasaran Pariwisata Bagi Diplomat RI di Golden Palace Hotel Lombok, Jumat (4/12/2018). (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sumbangan devisa dari sektor pariwisata meningkat sejak tahun 2015 dari US$12,2 miliar, pada 2016 menjadi US$13,6 miliar dan pada tahun 2017 naik lagi menjadi US$15 miliar. Diharapkan tahun ini, sektor pariwisata meraup devisa hingga US$17 miliar dan proyeksi tahun 2019 sebesar US$20 miliar.

Indeks daya saing Pariwisata Indonesia juga naik fantastis. Dari peringkat 70 dunia di tahun 2013, melompat ke posisi 50 besar di 2015, dan saat ini 2017 menembus papan 42 besar dunia.

“Ini karena kita perkuat branding Wonderful Indonesia dan memperbaiki 14 pilar yang sudah disusun oleh TTCI (Travel and Tourism Competitiveness Index), World Economic Forum,” jelasnya.

Tak heran jika Menpar Arief Yahya sampai berani menyebut pariwisata sudah dilirik sebagai primadona baru bagi perekonomian bangsa karena pertumbuhannya yang sangat bagus. Menpar menyebut, masa depan pariwisata akan semakin terbuka.

Baca Juga: Pacu Kunjungan Wisman, Kemenpar Siapkan Workshop Buat Diplomat

“Kinerja ini berkat CEO Commitment, yang ditunjukkan presiden selama memimpin kabinet kerja ini,” tuturnya.

Pertama, pariwisata ditetapkan Presiden Jokowi sebagai leading sector dan sekaligus core ekonomi bangsa. Kedua, presiden sendiri sudah hadir dan mensuport pariwisata dengan menetapkan 10 destinasi prioritas, atau yang sering dipopulerkan dengan istilah 10 Bali Baru.

Ke-10 Destinasi Prioritas itu adalah Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Bangka Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Borobudur di Joglosemar, Bromo-Tengger-Semeru Jawa Timur, Mandalika di Lombok, Komodo Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sulawesi Tenggara dan Morotai Maltara.

Ketiga, presiden sendiri sudah hadir langsung di banyak destinasi wisata tersebut. Selain di banyak momentum penting selalu menyampaikan pesan soal pariwisata. Kawasan yang pernah didatangi Presiden Jokowi adalah Raja Ampat, Morotai, Labuan Bajo, Larantuka, Mandalika, Borobudur, Tanjung Lesung, dan Danau Toba.

“Semua itu menunjukkan komitmen yang tinggi dari Presiden Jokowi terhadap dunia Pariwisata. Dan sekarang, kami meminta bantuan para diplomat untuk menularkan "virus” Wonderful Indonesia di luar negeri,” kata dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI