Investor Cina Tertarik Kembangkan Pariwisata Indonesia

Minggu, 16 Desember 2018 | 12:00 WIB
Investor Cina Tertarik Kembangkan Pariwisata Indonesia
“Indonesia Update: Tourism Trade Investment”, di Four Seasons Hotel, Beijing, Cina, Jumat 14 Desember 2018. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Pariwisata Indonesia bertumbuh sangat cepat, 22 persen, atau 3 kali lebih lebih cepat dibandingkan turisme dunia. Di regional ASEAN tumbuh 7 persen dan dunia naik 6,4 persen,” jelas Arief.

Banyak media, termasuk The Telegraph UK, membuat laporan bahwa Indonesia masuk 20 besar pertumbuhan tercepat untuk industri pariwisata di dunia. WTTC – World Travel and Tourism Council, menyebutkan, Indonesia nomor 9 dunia, nomor 3 di Asia, dan nomor 1 di ASEAN.

Ini merupakan pertumbuhan yang sangat impresif. Bagi pelaku industri yang bergerak di TTI – Tourism, Trade, Investment, posisi Indonesia di sektor pariwisata saat ini sangat menarik.

“Tahun 2017, ada sekitar 2 juta wisatawan Cina terbang ke Indonesia. Itu wisman terbanyak dan bertumbuh paling besar di Indonesia, sekitar 42 persen. Baru disusul India sekitar 30 persen. Tahun 2018 diperkirakan sekitar 2,6 juta wisman Cina, dan proyeksi 2019 adalah 3,5 juta wisman Tiongkok,” kata Arief dalam forum itu.

Baca Juga: Dukung Kemenpar, MarkPlus Siap Kembangkan Pariwisata di Manado

Soal investasi di 10 Bali Baru, Menpar meminta Hiramsyah S Thaib, Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas untuk tampil di atas mimbar. Dalam presentasinya, Hiramsyah menampilkan 10 Bali Baru  dengan menarik, mulai dari Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Joglosemar, Bromo Tengger Semeru Jatim, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maluku Utara.

Menurut Hiramsyah, saat ini adalah timing yang tepat untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia. Pertama, Presiden Jokowi sedang serius dan menjadi pariwisata sebagai sektor prioritas.

“Apa artinya? Kementerian dan lembaga lain harus mensupport pariwisata. Infrastruktur, teknologi, dan regulasi pemerintah akan didorong untuk memperkuat sektor pariwisata,” kata Hiramsyah.

Kedua, baik natural resources maupun cultural resources pariwisata Indonesia selalu top-20 besar dunia. Alam maupun budayanya sangat pas dan bagus untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata kelas dunia.

"Ketiga, kami juga melakukan banyak deregulasi, pembaharuan peraturan yang tujuannya untuk memberikan kemudahan maduk dan berinvestasi ke Indonesia,” ungkap Hiramsyah.

Baca Juga: Kemenpar Jual Wisata Belitung Lewat Sales Mission

Sebelum acara Indonesia Update tersebut, Indonesia sempat bertemu dengan beberapa investor yang sudah berkomitmen untuk menanamkan modal di sektor pariwisata. Salah satunya adalah Yunan Ice Sea Investment Co., Ltd dan mitranya, Jababeka, yang akan mengembangkan Theme Park di Tanjung Lesung Banten dan Cikarang, Jawa Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI