Bambang mengatakan, pembangunan dan pengembangan transportasi tersebut tentunya tidak semua menggunakan APBN.
Nantinya pemerintah akan mencari pendanaan lain, misalnya pendanaan dari swasta lewat skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Jadi kita harus Creative Financing. Kalau ada proyek yang besar itu tidak lewat APBN," ujar Bambang.
Direktur Prasarana BPTJ, Heru Wisnu Wibowo mengatakan, saat ini BPTJ sudah memilik daftar proyek yang akan menggunakan dana swasta.
Salah satu proyek yang akan didorong menggunakan dana swasta yakni, pembangunan hunian TOD dan pengembangan Terminal Poris Plawad.
"Selain itu, pembangunan elevated lop line (rel KRL layang). Hal lain cukup besar MRT East West, salah satunya ini ada pembiayaan dari KPBU. Jadi, BPTJ juga petugas pengawal bagaimana terwujudnya pembangunan dengan pembiayaan kreatif. KPBU ataupun dana PINA," tandas dia.