Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa bandara baru di Yogyakarta (New Yogyakarta International Airport/NYIA) di Kabupaten Kulon Progo dapat digunakan untuk penerbangan internasional dan umrah pada April 2019.
Menhub mengatakan, bandara baru tersebut letaknya sangat strategis, yakni berada di tengah-tengah Jawa Tengah dan DIY.
"Bandara ini berada di DIY dan Jawa Tengah sehingga potensial untuk umrah. Untuk itu, kami minta AP I segera mengoperasikan Bandara NYIA pada April 2019 sudah bisa umrah di sini," kata Menhub.
Ia juga mengapresiasi PT Angkasa Pura I (Persero), Dirjen Udara dan Dirjen Perkeretaapian yang bersinergi memperlihatkan pembangunan bandara internasional menjadi suatu bandara penunjang wisata Borobudur.
Borobudur akan menjadi 10 destinasi wisata Bali baru yang menjadi tujuan wisatawan dalam negeri dan mancanegara. Bandar Udara Baru Internasional Yogyakarta (NYIA) akan menjadi bandara terbesar ketiga setelah Bandara Ngurah Rai.
"Untuk itu, saya minta komitmen AP I, Dirjen Udara dan Dirjen Perkeretaapian harus sinergi membuat percepatan-percepatan. Turis yang berkunjung ke Yogyakarta masih kalah dengan Bali, tapi kalau nanti Bandara NYIA ini menjadi bandara internasional, ada jalan langsung ke Borobudur, nanti wisatawan asing yang berkunjung ke Yogyakarta akan lebih banyak lagi," katanya.
Ia mengatakan seluruh penerbangan internasional di Bandara Internasional Adi Sutjipto akan pindah di Bandara NYIA Kulon Progo. Nanti pada awal beroperasinya Bandara NYIA ditargetkan mampu menampung 2 juta hingga 3 juta penumpang penerbangan internasional.
"Pada April 2019, penerbangan internasional pindah di Kulon Progo, dan penerbangan domestik tetap dilayani di Bandara Adi Sutjipto sampai 2020," katanya. (Antara)