Suara.com - Ratusan pramugari maskapai United Airlines melakukan aksi demo dan unjuk rasa di beberapa bandara Amerika Serikat pada Kamis (13/12/2018) kemarin. Demo dilakukan karena adanya rencana maskapai untuk mengurangi jumlah pramugari di dalam setiap penerbangan.
Selain itu, maskapai United Airlines juga berencana akan memberikan makanan untuk penumpang sebelum pesawat lepas landas.
Menurut para pramugari, rencana maskapai tersebut merupakan hal buruk karena bisa membahayakan keselamatan penerbangan dan menurunkan layanan pelanggan di dalam pesawat.
"Kami membutuhkan mereka (pramugari) di dalam pesawat. Ini tentang keamanan," kata seorang pramugari yang sudah bekerja selama 20 tahun di United Airlines, seperti dilansir CNBC, Jumat (14/12/2018).
Baca Juga: Jelang Putusan Cerai, Shezy Idris Percantik Diri
Sementara itu, CEO United Airlines, Oscar Munoz mengatakan, pengurangan awak kabin itu agar bisa menyamakan pesaing utama yakni American dan Delta.
"Perubahan itu sulit. Kami memiliki staf lebih tinggi dari semua pesaing utama kami lainnya dalam penerbangan itu," kata Munoz.
Harga saham United melonjak dan mencapai rekor, serta maskapai mencatat keuntungan lebih tinggi dari perkiraan. Saham United naik 29 persen tahun ini, sementara Delta turun 4 persen dan American turun lebih dari 36 persen.
"Ini bukan tentang mengeluarkan orang dari sistem atau apa pun, tapi kami juga bisnis keuangan yang kompetitif. Semua orang di keluarga United berkontribusi, dan ini adalah cara yang kami akan meminta pramugari kami untuk melakukan itu juga," tutur Munoz lagi.
United berencana untuk mempekerjakan sekitar 2.100 pramugari tahun depan. Pada akhir tahun 2017, United memiliki 22.676 pramugari, yang merupakan bagian dari serikat pekerja Asosiasi Penerbangan.
Baca Juga: Cerita Miris Ibu Muda Pembuang Bayi, Suami Bingung Istrinya Hamil
Sebelumnya, pramugari juga pernah melakukan protes kepada manajemen United Airlines pada 2016. Hal itu, karena United memalsukan kontrak kerja para pramugari