Strategi Perusahaan Agar Tak Gagap Hadapi Era Revolusi Industri 4.0

Kamis, 13 Desember 2018 | 17:46 WIB
Strategi Perusahaan Agar Tak Gagap Hadapi Era Revolusi Industri 4.0
Kartika Akbaria, People Operations Business Partner GFG ID – Kudo. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

HR bukan lagi sekedar personalia, pengembangan, support atau bahkan partner saja. HR saat ini diharapkan bisa menjadi business player yang menentukan pertumbuhan dan arah bisnis, demikian disampaikan oleh Kartika Akbaria, People Operations Business Partner GFG ID – Kudo.

“Sebagai HR peran yang kami jalankan saat ini lebih banyak berdiskusi dan memastikan para business leader terlibat dalam agenda HR, 30% melakukan pengembangan tim dan 20% melakukan proses HR Improvement,” demikian ditambahkan Kartika.

Tinjauan dan informasi dari para pembicara mengenai perubahan besar peran HR sebagai Human Being Empowerment tak pelak mengundang antusiasme yang cukup ramai.

Banyak peserta Leadership cafe menanyakan lebih details hal-hal yang telah dilakukan baik oleh Rudi Afandy maupun Kartika Akbaria dalam keseharian mereka di organisasi.

Termasuk tantangan apa saja yang ditemui dan bagaimana cara berpindah fungsi.

Pada bagian penutup, Jamil Azzaini, Inspirator SuksesMulia yang juga Direktur Kubik Leadership, mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya berfokus pada pengembangan karyawan saja, tetapi juga menyiapkan pemimpin yang hebat, tangguh dan bisa membawa organisasi melewati berbagai tantangan yang muncul.

Pemimpin yang mampu menggerakkan energi, aksi dan konsisten menciptakan perubahan sekaligus memenangkannya.

Dan syarat utama untuk itu, adalah munculnya trust dan respect tim kepadanya. Untuk itu, diperlukan Essential Leadership.

Jamil menjelaskan hal-hal kunci apa saja yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin agar ia benar-benar memiliki Essential leadership.

Dengan perpaduan dua hal, memiliki pemimpin yang hebat, dan karyawan yang sesuai dengan perubahan niscaya sebuah perusahaan atau organisasi tidak lagi gagap menyambut era revolusi industri 4.0.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI