Suara.com - Jajaran PLN Area Timika, Papua, tidak menjamin perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 tanpa pemadaman listrik, mengingat kondisi pembangkit diesel yang sudah tua.
Manager PLN Area Timika Salmon Kareth di Timika mengatakan, kondisi pembangkit diesel yang dioperasikan PLN Timika kini sebagian bermasalah karena dipengaruhi temperatur atau cuaca panas akhir-akhir ini.
Sebagian besar pembangkit diesel tersebut berumur sudah tua sehingga membutuhkan perawatan agar bisa tetap menyuplai kebutuhan listrik di wilayah Timika.
"Kami tidak menjamin kalau saat perayaan Natal dan Tahun Baru nanti tidak ada pemadaman listrik. Kalau cuaca masih tetap panas seperti sekarang, maka sudah pasti sebagian wilayah terpaksa kami padamkan sementara," kata Salmon.
Saat ini, katanya, PLN Timika secara reguler melakukan perawatan pembangkit diesel yang jumlahnya mencapai sekitar 30-an unit.
Mesin-mesin tersebut harus diistirahatkan secara bergantian agar kondisinya tidak makin bertambah parah saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Atas kasus pemadaman listrik bergilir yang terjadi di Timika akhir-akhir ini kami meminta maaf kepada masyarakat terutama kepada para pelanggan. Pemadaman ini karena masalah teknis, bukan karena ketiadaan bahan bakar solar," ujar Salmon.
Menurut dia, beban puncak PLN Timika saat ini sebesar 27 megawatt. Sementara dengan kondisi cuaca panas dan permasalahan pada sebagian pembangkit, maka daya listrik yang tersedia di PLN Timika hanya sekitar 23 megawatt.
Guna mengatasi defisit daya tersebut, PLN Timika secara bergilir melakukan pemadaman listrik per wilayah minimal satu hingga dua jam per hari baik siang maupun malam hari.
Beberapa waktu lalu, PLN Timika juga melakukan pemadaman listrik total di Kota Timika dan sekitarnya lantaran kehabisan stok bahan bakar solar.
Setiap hari PLN Timika mengonsumsi bahan bakar solar sekitar 123 kiloliter.
Pasokan solar ke PLN Timika sempat terhambat lantaran kapal tanker yang membawa BBM dari Ambon kandas di muara Pelabuhan Paumako, Distrik Mimika Timur saat air surut. (ANTARA)