Inspirasi Dionesia, Mendulang Keuntungan dari Bisnis Tas Branded Bekas

Jum'at, 07 Desember 2018 | 16:08 WIB
Inspirasi Dionesia, Mendulang Keuntungan dari Bisnis Tas Branded Bekas
Dionesia Sebayang, penjual tas branded baik bekas atau preloved yang berhasil meraup untung dari penjualan tasnya. (Suara.com/Dian Kusumo Hapsari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kaum hawa selalu ingin terlihat cantik dan sempurna di setiap penampilannya. Salah hal yang bisa membuat penampilan seorang wanita sempurna adalah dengan mengenakan tas - tas branded.

Dengan penggunaan tas - tas branded tersebut dapat membuat seorang wanita menjadi lebih terlihat berkelas dan eksklusif.

Tak heran, peluang tersebut banyak dimanfaatkan oleh para pelaku usaha baik di Indonesia maupun luar negeri untuk meraup keuntungan penjualan tas-tas branded ini. Seperti yang dilakukan oleh Dionesia Sebayang penjual tas branded baik bekas atau preloved yang berhasil meraup untung dari penjualan tasnya.

Donna sapaan akrabnya bercerita, ketertarikannya dalam bisnis ini bermula dari senangnya bergaya dengan pendukung tas baju, sepatu sebagai kelengkapan fashion style saat didunia perkantoran.

Baca Juga: Pernah Terpuruk, Citra Kresna Cetar di Bisnis Tas Branded

Ditambah seringnya melakukan bus trip dan mendapat kesempatan membeli tas di luar negeri sehingga memiliki beberapa koleksi tas-tas branded yang terawat.

Dionesia Sebayang, penjual tas branded baik bekas atau preloved yang berhasil meraup untung dari penjualan tasnya. (Suara.com/Dian Kusumo Hapsari)
Dionesia Sebayang, penjual tas branded baik bekas atau preloved yang berhasil meraup untung dari penjualan tasnya. (Suara.com/Dian Kusumo Hapsari)

“Awal mulanya itu saya mulai suka tas branded tahun 1986 lah ya, kayaknya turunan dari mama saya. Nah tas branded saya pertama itu adalah Louis Vuitton, dulu harganya Rp 1 juta. Itu saya beli hasil kerja keras saya selama bekerja,” kata Donna saat berbincang dengan Suara.com di rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang, Banten, Jumat (7/12/2018).

Dari situlah ternyata banyak rekan kerja dan teman-temannya yang tertarik melihat brang-barang khususnya tas yang dikenakan Donna.

“Orang-orang disekeliling saya jadi tertarik melihat apa yang saya kenakan dan meminta saya untuk membelikannya. Nah, karena saya tertarik untuk memiliki tas baru juga di samping bosan dengan beberapa model saya menyetujui untuk rela melepaskannya. Jadi saya sering adakan garage sale barang-barang pribadi saya,” ujarnya.

“Bahkan, teman-teman sering menitipkan barang mereka baik bekas ataupun baru maka lahirlah blok saya yang seperti dikenal saat itu Garagesaleds dan sekarang menjadi dsbrandedsale. Ini awal mula saya berkecimpung di dunia bisnis ini.”

Baca Juga: Di Sidang Korupsi Perdana, Bupati Rita Cerita Bisnis Tas Mahal

Menurut Donna, pasar tas branded bekas saat ini sangat besar di Indonesia. Pasalnya, yang dibutuhkan wanita di Indonesia adalah tas bermerek saja sudah memiliki kepuasan tersendiri, tidak melulu produk tersebut baru atau bekas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI