Kopus Olah Dana Bergulir Hingga Beraset Rp40 Miliar

Jum'at, 07 Desember 2018 | 12:56 WIB
Kopus Olah Dana Bergulir Hingga Beraset Rp40 Miliar
Koperasi Pembangunan Usaha Sumbar (Kopus). (Dok: LPDB-KUMKM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koperasi Pembangunan Usaha Sumbar (Kopus), salah satu mitra sukses Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) berhasil mencatatkan aset hingga menembus angka Rp40 miliar. Nilai ini jauh melampaui aset awal koperasi yang hanya Rp40 juta di awal masa pembentukan.

Berdiri pada 1986, kinerja koperasi yang bergerak di sektor simpan pinjam ini terbilang sukses. Pasalnya rata-rata per bulan penyaluran kredit ke anggota sebesar Rp12 miliar, dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp2,36 miliar per tahun.

"Pangsa pasar utama kita adalah pelaku industri rumah tangga yang tengah menanjak, seiring dengan semakin meningkatnya ekonomi Sumbar,” ujar Manajer Kopus, Zulfitri, Selasa (14/8/2018).

Menurut Zulfitri, perkembangan pesat koperasi yang berlokasi di Kota Padang, Sumatera Barat ini tak lepas dari dana bergulir yang diperoleh dari LPDB-KUMKM senilai Rp1.088.200.000.

Baca Juga: KSP Sejahtera Mandiri: Kehadiran LPDB Masih Dibutuhkan

“Dana tersebut kami gunakan untuk membantu dan menambah permodalan usaha bagi anggota Kopus. Insya Allah, pada Juni 2019 akan lunas dan kita berencana akan mengajukan lagi sebesar Rp2 miliar,” katanya.

Rata-rata pedagang di Kota Padang, ungkap Zulfitri, lebih memilih Kopus dibandingkan perbankan dalam urusan menambah modal usaha.

"Karena proses di Kopus jauh lebih cepat, hanya dalam hitungan jam saja. Bila semua syarat sudah dipenuhi, maka dana pinjaman segera cair. Kita tahu bahwa para pebisnis itu maunya serba cepat, terutama urusan permodalan,” tukasnya.

Manajer Kopus, Zulfitri. (Dok: LPDB-KUMKM)
Manajer Kopus, Zulfitri. (Dok: LPDB-KUMKM)

Zulfitri menyatakan, jangka waktu pinjaman yang diberikan Kopus maksimal paling lama 10 bulan. Bahkan banyak juga para pedagang yang ambil pinjaman dari Kopus hanya satu bulan saja. Agunannya pun cukup buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) saja.

Pastinya, kata Zulfitri, Kopus ke depan akan tetap fokus pada permodalan usaha para anggota yang mayoritas merupakan para pedagang di Kota Padang.

Baca Juga: Koperasi KSU Monjari 45 Terbantu dengan Bunga Rendah LPDB

"Kita menjadi semacam solusi bagi pedagang dalam hal permodalan, ketimbang harus terjerat kelompok rentenir yang juga marak di Kota Padang,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI