Padahal, kata Asep, dulu sebelum e-commerce menjamur, ia bisa mengantongi pendapatan Rp 5 juta sampai Rp 10 juta per hari.
"Per hari waktu lagi ramai-ramainya bisa Rp 15 juta. Tapi sekarang pernah sama sekali nggak ada pemasukan. Orang malas juga ke sini, macet bayar parkir juga. Mending beli di online lebih murah. Makanya kita juga jual lewat online," katanya.
Kendati demikian, Asep mengaku tetap optimis dan yakin meski e-commerce menjamur, tokonya masih bisa meraup keuntungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Rezeki nggak kemana. Meski online banyak, tapi pasti ada juga kok yang datang ke kami beli barangnya. Pinter-pinter cari peluang bisnisnya aja pasti ada jalan,” kata Asep.