Suara.com - Penggunaan sumpit di Cina sudah tidak asing lagi, di mana masyarakatnya lebih umum menggunakan sumpit daripada sendok dan garpu untuk makan. Namun, tahukah Anda berapa jumlah pohon yang ditebang setiap tahunnya di Cina hanya untuk bikin sumpit?
Dilansir laman Telegraph, Cina membuang 80 miliar pasang sumpit kayu atau sama jumlahnya dengan 20 juta pohon setiap tahunnya.
Sumpit merupakan alat makan yang berasal dari Asia Timur. Sumpit digunakan untuk menjepit dan memindahkan makanan dari wadah, dari piring satu ke piring lain atau memasukkan makanan ke dalam mulut.
Sumpit bisa dibuat dari bahan seperti bambu, logam, gading dan plastik yang permukaannya sudah dihaluskan atau dilapis dengan bahan pelapis seperti pernis atau catsupaya tidak melukai mulut dan terlihat bagus.
Baca Juga: BPOM Tarik 3 Jenis Obat Hipertensi dari Peredaran, Ini Daftarnya
Sumpit digunakan di banyak negara di seluruh dunia untuk menikmati makanan khas Asia Timur. Di beberapa negara Asia Tenggara, sumpit merupakan alat makan utama yang sama pentingnya seperti sendok dan garpu.
Pihak pemerintah mulai berupaya mengubah kebiasaan penduduk di Cina. Salah satu caranya dengan membuat restoran harus berupaya untuk menjauhi pengunaan sumpit sekali pakai. Hal ini dilakukan untuk mencegah suatu hari pohon akan habis karena dijadikan sumpit.
Pengunaan sumpit sekali pakai harus diperangi, tetapi masih ada kendala yang harus di hadapi pemerintah Cina. Produksi sumpit sekali pakai ternyata memberikan kontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Belum lagi harga sumpit yang dijual cukup murah, dan sulit diterapkan di restoran kecil. Bila penjualan sumpit sekali pakai dihentikan, ditakutkan akan berdampak bagi lapangan pekerjaan.
Kebiasaan untuk memakai sumpit saat makan oleh orang Cina bukan tanpa alasan. Konon cara ini mereka gunakan untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Kaya dari YouTube, Ini Kata Bocah YouTuber Berpenghasilan Tertinggi
Dikisahkan dahulu kala wilayah tempat orang China rawan akan banjir, dan mereka juga tidak ingin menunggu makanan mereka dingin.