Suara.com - PT Pertamina (Persero) bakal mengambil alih SPBU-SPBU yang dimiliki swasta atau individu. Caranya dengan menginvestasikan dana kepada individu pemilik SPBU.
Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, saat ini mayoritas SPBU di Indonesia dimiliki masih swasta.
Dia menyebutkan, dari sekitar 5.500 SPBU di Indonesia, hanya 5 persen yang dimiliki oleh Pertamina.
Menurut dia, alasan pengambilan alihan SPBU ini, untuk jaminan adanya ketersediaan bahan bakar minyak (BBM).
Pasalnya, menurut dia, saat ini banyak pemilik SPBU kekurangan modal. Sehingga, tidak menyuplai BBM lagi di SPBU.
"Selama ini kan SPBU-nya sering kepemilikannya oleh pihak lain, jadi mungkin ada risiko tidak memasukkan kembali, modalnya kurang, suka-suka tidak tersedia, jadi BBM tersedia itu tidak lepas dari modal kerja pemilik SPBU," ujar Rini saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (3/12/2018).
Selain itu, sambung Rini, persaingan bisnis operator SPBU juga meluas. Pasalnya, perusahaan minyak seperti Total, Chevron, Shell sudah bisa membangun SPBU di Indonesia.
Dirinya pun meminta Pertamina untuk ambil alih 25 persen dari total SPBU yang ada sekitar 5.500 SPBU.
"Makannya saya tekankan ke Ibu Nicke, tolong kepemilikan yang kita sendiri ini masih 5 persen dari 5.000 SPBU yang ada, sehingga untuk jaga misalnya kemarin ada kejadian di Donggala dan Palu, itu mempersulit karena kami tidak punya SPBU di sana. SPBU di sana milik individu, akhirnya ini jadi sulit, ketika terjadi bencana, mereka pergi, karena tidak ada kewajiban juga, jadi mereka pergi. Itu terasa sekali ketika bencana Palu," imbuh dia.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas'ud Khamid menambahkan, rencananya perseroan akan meningkatkan kepimilikan SPBU di Indonesia sekitar 1.300-an SPBU.