Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Jumat (30/11/2018) mengalami penguatan. Awal perdagangan, mata uang NKRI dibuka menguat 51 poin menjadi Rp 14.331 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini disambut positif Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Menurutnya, penguatan rupiah ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
“Alhamdulillah nilai tukar rupiah menguat. Hari ini rupiah di sekitar Rp 14.300 per dolar AS. Alhamdulillah, penguatan rupiah ini terkendali berkat beberapa faktor," ujar Perry di Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Dari faktor internal, kata Perry, kebijakan-kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi semakin kuat.
“Pasar itu berkembang sangat baik supply demandnya, berkembang sangat baik transaksinya juga. Tidak hanya spot tapi juga swap juga DNDF (Domestic Non Delivery Forward)," ucapnya.
Selain itu, dari sisi eksternal, kinerja mekanisme pasar membuat pasar global terus yakin dengan ekonomi Indonesia. Hal ini mendorong rupiah ke arah yang stabil.
"Dengan berbagai kebijakan terobosan yang sudah kami tempuh, pasar berkembang sangat baik, lalu supply dan demand berkembang sangat baik," katanya.