Menko Luhut Minta Indonesia Kembangkan Energi Terbarukan

Jum'at, 30 November 2018 | 01:03 WIB
Menko Luhut Minta Indonesia Kembangkan Energi Terbarukan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Istana Kepresidenan, Kamis (22/11/2018). (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menko Luhut Binsar Panjaitan memberikan fokus perhatiannya kepada produksi minyak bumi, gas alam dan batubara nasional.  Menurut data terkini, sumber enerrgi tersebut cenderung mengalami penurunan, sementara di sisi lain konsumsi masyarakat terus bertambah.

"Produksi minyak bumi menurun 0,21 persen per tahun, dan konsumsi tumbuh 2,1 persen per tahun. Begitu pula dengan gas alam dan batubara yang tren produksinya juga terus turun. Kondisi seperti ini kita harus berhati-hati dalam hal ketahanan dan keamanan energi kita," ujar Menko Luhut Binsar Panjaitan dalam paparannya di acara Pertamina Energi Forum 2018, digelar di Jakarta Kamis (29/11/2018).

Menko Luhut menambhkan selama 15 tahun lebih, khususnya untuk minyak bumi tidak ada eksplorasi baru. Dikhawatirkan hal demikian dapat berpengaruh besar terhadap ketahanan energi bangsa.

Oleh karenanya, lanjut Menko Luhut Binsar Panjaitan, Indonesia harus segera mendiversifikasikan sumber energinya, dan wajib mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan (renewable energy) yang potensinya masih sangat besar untuk dikembangkan.

Baca Juga: Kurangi Impor BBM, Menteri Jonan Minta Proyek Mobil Listrik Digenjot

Pada energi panas bumi, Indonesia memiliki potensi sebesar 29,544 MW, biomass sebesar 32,654 MW, hydro sebesar 75,091 MW, mini dan micro hydro sebesar 19,385 MW, energi angin/bayu sebesar 60,647 MW, energi matahari sebesar 207,898 MW dan total sebesar 443,208 MW potensial energi dari sumber energi terbarukan.

"Potensi kita di-renewable energi sangatlah besar, namun pemanfaatan atau utilisasi kita masih rendah. Pengembangan teknologi renewable energy ini akan semakin pesat seiring dengan semakin terjangkaunya teknologi baterai listrik atau lithium battery. Ini dapat mendorong pengembangan energi terbarukan,” jelas Menko Luhut Binsar Panjaitan.

Ia menambahkan pemerintah akan menyiapkan insentif dan tata aturan untuk mendukung perkembangan sektor ini serta penguasaan teknologi.

Terkait dengan lithium battery, menurut Menko Luhut, dalam waktu dekat ini pemerintah akan melaksanakan ground breaking pembangunan pabrik lithium battery yang akan menjadi produsen lithium battery terbesar di dunia.

"Segera kita akan ground breaking di Morowali, persipaannya kurang dari satu tahun. Dan itu adalah produsen lithium battery terbesar di dunia. Jadi kalau kita mau, yah kita bisa, kalau kepentingan nasional itu yang utama, segalanya pasti bisa. Indonesia harus jadi pemain utama lithium battery dan ini adalah fokus kita yang sangat penting. Kita yang nanti akan kontrol market dunia,” kata Menko Luhut.

Baca Juga: Menteri ESDM Tak Mampu Beli Mobil Listrik, Apa Kabarnya Kita?

Menyinggung soal pengembangan mobil listrik, Menko Luhut mengatakan bahwa pengembangan baterai listrik menjadi faktor yang utama untuk keberhasilan mobil listrik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI