Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (26/11/2018) diprediksi masih akan berada di zona hijau. IHSG diprediksi bergerak menguat.
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan, kenaikan IHSG yang membentuk candle hammer memberikan gambaran meningkatnya volume beli juga diimbangi dengan adanya aksi jual, meski belum terlalu besar.
Dengan asumsi penguatan rupiah masih berlanjut dan bertahan positifnya sejumlah berita dari para emiten diharapkan dapat membantu IHSG untuk melanjutkan kenaikannya.
Diharapkan juga pergerakan indeks saham global dapat lebih positif untuk mendukung kenaikan tersebut.
Baca Juga: Rupiah Diprediksi Menguat di Kisaran Rp 14.527 per Dolar AS
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.973-5.984 dan Resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 6.018-6.032" ujar Reza di Jakarta, Senin (26/11/2018).
Berbeda dengan Reza, Analis Senior Binartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji justru memprediksi IHSG melemah.
Dia menjelaskan, berdasarkan indikator, MACD berada di area positif. Namun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli.
Di sisi lain, terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
"Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.979 hingga 5.953. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.025 hingga 6.044," tandas Nafan.
Baca Juga: Hasil Lengkap Jornada ke-13 Liga Spanyol dan Klasemen