Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah Senin (26/11/2018) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan positif dan menguat.
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan, tidak berbeda jauh dengan perkiraan sebelumnya di mana pergerakan rupiah yang mampu bergerak naik dengan memanfaatkan kondisi yang ada memberikan potensi untuk dapat kembali melanjutkan kenaikannya.
Dengan asumsi, adanya beberapa sentimen negatif dari penolakan Paket Kebijakan pemerintah tersebut tidak banyak menganggu pergerakan rupiah maka peluang untuk kenaikan pun dapat terjadi.
"Di perkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.543 - Rp 14.527," ujar Reza di Jakarta, Senin (26/11/2018).
Baca Juga: Hasil Lengkap Jornada ke-13 Liga Spanyol dan Klasemen
Reza pun berharap sentimen dari dalam negeri bisa kembali positif untuk menahan pelemahan rupiah.
"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," imbuh dia.
Berdasarkan pasar Spot Bloomberg, nilai tukar rupiah pada Jumat (23/11/2018) kemarin berada di level Rp 14.544 per dolar AS. Posisi itu menguat dari pergerakan Kamis (22/11/2018) di level Rp 14.580 per dolar AS.
Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia rupiah Jumat (23/11/2018) kemarin berada di level Rp 14.552 per dolar AS. Posisi itu menguat dari pergerakan Kamis (22/11/2018) di level Rp 14.592 per dolar AS.
Baca Juga: 2019, Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Diprediksi Lambat