Indonesia Incorporated, Menlu Panggil Menpar 'Wonderful Yahya'

Sabtu, 24 November 2018 | 12:00 WIB
Indonesia Incorporated, Menlu Panggil Menpar 'Wonderful Yahya'
Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi. (Dok; Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bahkan Media asal Inggris The Telegraph, telah menetapkan Indonesia sebagai “Top-20 Fastest Growing Tourism Industry in the World”. Kunjungan Wisman ke Indonesia tumbuh 22 persen, 3 kali lipat dibanding rata-rata pertumbuhan dunia (6 persen), dan regional Asia Tenggara (7 persen). Pada 2017, wisman yang berkunjung sebanyak 14,04 juta orang. Torehan ini naik 21,88 persen dari tahun 2016 yang berada dikisaran 11,52 juta wisman.

Menteri Pariwisata menyambut baik dukungan dari seluruh pihak dalam mengangkat kuliner Indonesia ke kancah global. Strategi ini berhasil diterapkan oleh Thailand. Thailand mulai secara sistematis melakukan diplomasi kuliner pada saat pemerintahan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Tujuannya sangat ambisius yaitu mendongkrak jumlah resto Thailand di luar negeri dengan meluncurkan program “The Kitchen of the World”.

Program ini, mendorong pembukaan resto Thailand baru di seluruh dunia, dari sekitar 6.900 pada tahun 2003 menjadi 20.000 pada tahun 2008. Naik signifikan sekitar empat kali lipat.

Dana yang digelontorkan pun sangat besar. Pada tahun 2004 misalnya, Pemerintah Thailand mengalokasikan anggaran 500 juta bath (sekitar US$12,5 juta) untuk mendukung program ini. Pemerintah Thailand juga mendorong standarisasi dan kontrol kualitas. Caranya, dengan memberikan label “The Select” untuk mengkualifikasi resto Thailand yang ada di luar negeri.

Baca Juga: SMSI - Kemenpar Sebarkan Kesadaran Jurnalisme Ramah Pariwisata

"Saya meyakini bahwa negara harus mengambil peran ini dalam rangka mendorong diplomasi kuliner. Namun karena anggaran terbatas, maka kita harus mencari jalan lain yang lebih smart dan efisien, yaitu dengan melakukan co-branding dengan restoran Indonesia yang selama ini sudah eksis di luar negeri," paparnya.

Menpar menyakini langkah ini akan sangat efektif. Karena resto-resto ini sudah memiliki traffic pengunjung yang cukup tinggi. Dengan program co-branding ini para resto ini menjadi “etalase” bagi pariwisata Indonesia yang sangat efektif.

"Kita bisa menenpatkan brosur, poster, video dan beragam konten promosi destinasi wisata yang sedang kita kembangkan. Kita juga bisa melakukan brand activation (misalnya: pertunjukkan kesenian Indonesia) atau customer reward (misalnya: berhadiah liburan ke 10 destinasi Bali Baru) secara reguler. Saya meyakini resto-resto Indonesia di luar negeri ini akan menjadi channel diplomasi kuliner yang sangat ampuh untuk mempromosikan Indonesia di luar negeri. Salam Pesona Indonesia!" pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI