Suara.com - Elia Massa Manik buka suara terkait pengalamannya menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Untuk diketahui, Elia pernah menjadi orang nomor satu di Pertamina selama 13 bulan.
Selama menjabat posisi penting di Pertamina, Elia bertutur sering di bully oleh segilintir orang. Hal ini lantaran Pertamina kalah saing dengan Petronas milik Malaysia.
"Kalau Pertamina dibandingkan dengan Petronas ini saya sering di Bully. Petronas mulai tahun lalu labanya 10 miliar dolar AS, kalau Pertamina hanya 3 miliar dolar AS," ujar Elia.
Selain itu, Elia juga mengeluhkan terlalu seringnya posisi Direktur Utama Pertamina menghadiri rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sehingga membuat Elia tidak bisa bekerja maksimal membenahi Pertamina.
Padahal, sambung dia, pertemuan tersebut bisa diwakili oleh pihak dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Selama 13 bulan 37 kali ke DPR. Kapan kerjanya tuh direksi. Satu hal kecil. Bisa diubah satu aturan selesai kok, ngapain DPR panggil BUMN terus," imbuh dia.
Elia pun menambahkan, Pertamina juga terlalu gemuk jajaran direksi. Menurut dia, banyak direksi yang bisa dijadikan satu, sehingga menjadi efisien.
Maka dari itu, saat menjabat Elia pernah mengurangi jumlah direksi yang ada di Pertamina.
"PTPN saya bawa 5 direksi jadi 3. Kenapa ini Pertamina direksi 8 jadi 5 sekarang jadi 11. Saya bilang enggak setuju kepada Menteri. Ini Fundamental harus diperjuangkan," pungkas dia.