Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat (23/11/2018) pagi tercatat menguat ke level di atas 6.000 ditopang fundamental perekonomian yang masih terjaga.
"Rilis data perekonomian terlansir serta rilis kinerja emiten di kuartal ketiga sebagian besar dalam kondisi rata-rata cukup bagus," kata Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta.
Pergerakan IHSG pada akhir pekan menujukkan pola konsolidasi yang sedang berusaha digeser ke arah yang lebih baik dengan bantuan capital inflow yang terlihat masih terus terjadi.
IHSG diperkirakan berada dalam rentang 5.868 sampai dengan 6.123. "Hari ini IHSG berpotensi menguat," kata William.
Baca Juga: Kemenpar Gandeng Milenial Promosikan 3 Desa Wisata di Danau Toba
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menyebutkan bahwa terbentuknya candle positif setelah spinning memberikan harapan akan adanya kenaikan lanjutan.
"Apalagi diikuti dengan kenaikan volume beli. Akan tetapi, kondisi ini harus pula diikuti dengan sentimen positif untuk membuat IHSG bertahan di zona hijaunya," ujar dia seperti dilansir Antara.
Laju rupiah dan global diharapkan dapat lebih positif untuk mendukung kenaikan tersebut. Aksi jual juga diharapkan kembali turun agar IHSG tidak melemah lagi.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,8 poin (0,19 persen) menjadi 958,43.
Baca Juga: Lagi, Keluarga Korban Lion Air Gugat Boeing di Pengadilan AS