PNS Banyak Tak Jamin Negara Jadi Maju

Kamis, 22 November 2018 | 12:06 WIB
PNS Banyak Tak Jamin Negara Jadi Maju
Perayaan valentine PNS Nias Selatan. (dok humas Nias Selatan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro membeberkan cara Indonesia jika ingin menjadi negara maju. Menurut dia, jika Indonesia ingin maju maka harus banyak memiliki pengusaha atau entrepreneur.

Dia menerangkan, entrepreneur-entrepeneur mempunyai nilai tambah dari ekonomi kreatif. Artinya, para entrepeneur mempunyai ide untuk membuat bahan baku menjadi produk yang mempunyai nilai tambah.

"Ciri dari negara maju adalah dia harus punya banyak entrepeneur. Tidak ada negara maju karena banyak PNS. Ini pengamatan sendiri," ujar Bambang dalam Legacy Talk di Energy Building Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Bambang menuturkan, Indonesia juga kekurangan insinyur. Selain itu, insinyur saat ini tidak bekerja pada bidangnya.

Padahal, ‎sambung dia, para insinyur ini berperan untuk membuat Indonesia menjadi negara maju. Karena, insinyur bisa mengkomandoi pembangunan infrastruktur untuk mendukung kegiatan ekonomi.

"‎Saya kritik, kita kurang insinyur. Problem meski dengan jumlah isinyur yang ratusan ribu, ternyata insinyur yang kerja sesuai dengan bidangnya hanya 5.000 orang. Artinya dibutuhkan kerja yang benar untuk nilai tambah," jelas dia.

Mantan Menteri Keuangan ini menambahkan, Indonesia juga perlu melakukan industrialisasi. Dengan adanya industrialisasi, maka akan ada produk turunan dari komoditas yang dimiliki Indonesia.

Sehingga menjadi nilai tambah yang akan menambah devisa negara dan bisa membuat Indonesia melompat menjadi negara yang semakin maju.

"Ternyata itungan 5 tahun ini, pertumbuhan kita cuma 5,3 persen. Kita punya dua hambatan, pertama kita belum optimal dari 5,3 persen. Dan kedua, harus ada kebangkitan jasa dan manufaktur. Kuncinya adalah ekonomi dengan nilai tambah," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI