Suara.com - Indonesia Economic Forum (IEF) kembali diselenggarakan untuk keempat kalinya. Acara yang diselenggarakan di Hotel Shangri La, Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2018) ini diikuti oleh forum bisnis terkemuka di Indonesia dan regional tersebut membahas masa depan Indonesia.
Pendiri Indonesia Economic Forum Shoeb Z Kagda mengatakan, diadakannya forum ini bertujuan untuk mengetahui peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam beberapa dekade ke depan dan mencari cara untuk mengantisipasi masa depan Indonesia yang lebih kuat dan lebih baik.
“Potensi ekonomi di Indonesia itu sangat besar, karena jumlah masyarakat kelas menengah tinggi dan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Kalau potensi bisa dimanfaatkan dengan baik, dalam rentang waktu sekarang sampai 2050 dapat tercipta peluang pasar sebesar satu triliun dolar Amerika Serikat di berbagai industri seperti layanan konsumen, pendidikan, manufaktur, energi, fintech, properti dan transportasi," kata Shoeb saat membuka acara.
Dalam sambutannya, Shoeb mengungkapkan bahwa konektivitas menjadi sangat penting untuk meningkatkan perekonomian. Pasalnya, dengan adanya konektivitas bisa membuat semua sektor saling terhubung.
“Tidak hanya satu sektor perekonomian saja, tetapi semua sektor bisa saling berkesinambungan. Sehingga ekonomi bisa berputar dengan cepat dan mudah,” ujarnya.
Bukan hanya konektivitas infrastruktur fisik seperti jembatan, jalan, atau bandara, tetapi juga konektivitas digital.
Dia mengungkapkan, saat ini teknologi telah mendarah daging dengan perilaku manusia dan akhirnya merevolusi cara hidup masyarakat.
Dia mencontohkan, kini smartphone atau ponsel pintar bukan lagi barang mewah. Ponsel pintar kini bisa dimiliki olah siapapun sebab pada kenyataannya manusia zaman sekarang tidak dapat hidup tanpa ponsel pintar.
“Menurut laporan McKinsey & Company baru-baru ini, jumlah perangkat yang terhubung ke internet diperkirakan akan meningkat dua kali lipat antara 2017 dan 2020. Dengan sumber data baru, berbagai produk, layanan, model bisnis inovatif akan terbuka,” kata Shoeb.
Menurut Shoeb, keterhubungan bidang digital mutlak dipenuhi pemerintah, mengingat perekonomian global saat ini dibangun oleh teknologi.