Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (21/11/2018) diprediksi akan berada di zona merah atau bergerak melemah.
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan, meski laju IHSG hanya melemah tipis namun, perlu diwaspadai seiring mulai meningkatnya volume jual.
Pencapaian level tertinggi kali ini (6.036) pun juga belum mampu menyamai pencapaian level tertinggi di akhir pekan sebelumnya (6.058) sehingga akan rentan untuk kembali terjadinya pelemahan sebagai bagian dari pergerakan konsolidasinya terlebih dahulu.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.974 - 5.987 dan resistance diharapkan dapat menyentuh kisaran 6.015 - 6.026," ujar Reza di Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Senada dengan Reza, Analis Senior Binartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji juga memprediksi IHSG akan bergerak melemah.
Dia menjelaskan, berdasarkan indikator, MACD berada di area positif. Namun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli.
Di sisi lain, sebelumnya terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
"Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.973 hingga 5.942. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.036 hingga 6.068," tandas Nafan.