Lari dari Kemiskinan, Ribuan Warga Venezuela Tinggalkan Negaranya

Senin, 19 November 2018 | 06:19 WIB
Lari dari Kemiskinan, Ribuan Warga Venezuela Tinggalkan Negaranya
Peta Venezuela. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Venezuela dulu dikenal sebagai negara kaya, namun sekarang negara tersebut tengah menghadapi krisis ekonomi yang sangat memprihatinkan.

Harga barang-barang menjadi sangat mahal karena mata uang mereka mengalami hiperinflasi. Hal ini membuat masyarakat memilih meninggalkan negaranya tersebut untuk mendapatkan penghidupan yang lebih layak.

Menurut data dari PBB, tiap hari sekitar 5.000 orang Venezuela meninggalkan negara mereka dengan harapan memperoleh masa depan yang lebih baik di negara lain.

Namun Presiden Venezuela Nicolas Maduro membantah angka tersebut dan meminta badan internasional itu memperbaiki kembali.

Mengutip Deutsche Welle, ada beberapa hal yang menyebabkan krisis ekonomi parah yang terjadi di Venezuela.

Berdasarkan data Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tahun 2015, Venezuela terbukti memiliki cadangan minyak mentah terbesar di dunia, yakni mencapai 300 miliar barrel.

Angka ini melampaui Arab Saudi (266 miliar barrel), Iran (158 miliar barrel), dan Irak (142 miliar barrel).
Melihat kondisi tersebut, membuat mantan Presiden mendiang Hugo Chavez menempatkan minyak sebagai jantung ekonomi negara itu.

Namun, saat itu harga minyak tengah mengalami penurunan. Penurunannya mencapai 100.000 barel per hari pada bulan Februari. Universitas Pusat Venezuela mengatakan produksi minyak ini mencapai titik terendah dalam 70 tahun terakhir.

Tak heran jika pendapatan Venezuela mengalami penurunan dan berimbas juga pada situasi politik yang mulai memburuk.

Merosotnya harga minyak menyebabkan Venezuela mengalami defisit. Ditambah lagi dengan bertambahnya angka pengangguran dan melemahnya mata uang mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI