Suara.com - PT Perusahaan Pengelola Aset mengungkapkan, terdapat tiga badan usaha milik negara yang bermasalah selain Merpati Airlines. Bahkan, terdapat satu perusahaan itu yang telah dinyatakan pailit.
Direktur Utama PPA Henry Sihotang menerangakan, tiga BUMN itu yakni PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Kertas Leces (Persero) dan PT Industri Gelas (Persero) (Iglas). Saat ini, lanjut dia, tiga perusahaan tersebut telah berhenti operasi.
"Kami masih butuh waktu untuk menuntaskan, ada perusahaan yang statusnya setop, berhenti," ujar Henry di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (15/11/2018).
Untuk Kertas Kraft Aceh, tutur Henry, pihaknya telah menyiapkan dua opsi untuk diajukan ke Kementerian BUMN.
Baca Juga: Skandal Suap, Eks Kalapas Sukamiskin Segera Disidang
Pertama, mengoperasikan kembali perusahaan, kemudian kedua, mengubah produksi pabrik menjadi kertas coklat.
"Sedangkan, Kertas Leces ini sudah diputus pailit oleh PN Surabaya. Sekarang sedang berupaya mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Kalau PK diterima MA, mungkin Kertas Leces ini juga untuk produksi kertas cokelat," imbuh dia.
"Kami berharap PK disetuju. Karena yang mencabut homologasi para karyawan dan hanya 15 karyawan. Sisanya 1.500 karyawan ingin beroperasi kembali. Selama ini, ada beberapa BUMN yang diputus pailit di PN, tapi setelah ajukan PK dibatalkan," tambah dia.
Sementara untuk PT Industri Gelas (Pesero) , PPA sedang mencari alternatif untum menyehatkan perusahaan tersebut. Pasalnya, pasar produk iglass sangat sangat kecil.
"Iglass agak sulit. Dia itu pabrik botol, marketnya tak kuat. Sementara kalau diinvestasikan kembali modalnya harus besar, mesinnya ganti baru. Iglass bakal shifting bisnis lain, mau dibikin pergudangan. Saat ini, ada calon investor membuat produk yang lain tapi kita negosiasi agak alot karena penawarannya belom masuk. Sampai sekarang belum konkret, mau dijadikan apa iglass," pungkas dia.
Baca Juga: Jaz Sukses Buka Konser Charlie Puth