Cirebon Power Jadi Pelopor Teknologi Batubara Ramah Lingkungan

Jum'at, 16 November 2018 | 15:20 WIB
Cirebon Power Jadi Pelopor Teknologi Batubara Ramah Lingkungan
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar yang menghadiri acara IBEA 2018.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Cirebon Power merupakan konsorsium pembangkit listrik yang mengoperasikan PLTU Cirebon berkapasitas 660 MW, sejak tahun 2012. Pembangkit ini yang paling awal menerapkan teknologi super critical yang ramah lingkungan dibandingkan PLTU biasa.

Perusahaan itu juga tengah membangun PLTU Cirebon Unit II dengan kapasitas 1.000 MW. Pembangkit yang ditargetkan beroperasi pada 2022 itu, akan menggunakan teknologi yang lebih maju dan bersih, yaitu Ultra Super Critical.

Sementara itu, pakar kelistrikan Supriadi Legino yang juga Rektor Sekolah Tinggi Teknik PLN mengapresiasi perusahaan itu yang telah terbukti menekan emisi hingga jauh di bawah standar nasional.

Menurutnya, Cirebon Power memang pantas dinilai sebagai pelopor pembangkit listrik tenaga uap ramah lingkungan di Indonesia.

"Mulai dari teknologi sudah jelas ramah lingkungan. PLTU Cirebon Power adalah contoh pembangkit masa depan yang meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan," kata Supriadi.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar yang menghadiri acara IBEA 2018 mengatakan bahwa pihaknya mendorong dan mendukung pembangkit-pembangkit yang ramah lingkungan.

Hal itu dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara menyediakan listrik di seluruh daerah dan menjaga kelestarian lingkungan.

“Kita tentunya mendorong pembangkit yang bersih dan ramah lingkungan. Ke depan, pembangkit-pembangkit clean energy akan terus kita bangun,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI