Genderuwo Ekonomi yang Rugikan Negara, Seperti Ini Penampakannya

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 16 November 2018 | 11:24 WIB
Genderuwo Ekonomi yang Rugikan Negara, Seperti Ini Penampakannya
Milenial harus tahu soal makhluk genderuwo [youtube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Farouk menilai, perekonomian nasional sangat rentan terhadap isu global sehingga nilai tukar rupiah semakin terpuruk.

Pasalnya, sekitar 60% pelaku di pasar modal (pasar saham) merupakan investor asing yang sangat sensitif terhadap kebijakan The Fed, atau Federal Reserve Bank (Bank Sentral Amerika Serikat) misanya, juga efek perang dagang antara AS dengan Cina.

Tak cuma itu, krisis keuangan yang terjadi di sejumlah negara, Indonesia juga kena imbasnya.

Itu sebabnya pemerintahan ke depan harus mampu melakukan reformasi birokrasi agar apa yg di sebut genderuwo di ruang politik kekuasaan, ekonomi dan penegakan hukum tidak lagi menakutkan bagi bangsa Indonesia.

Di sisi lain, jika tidak ada perubahan paradigma pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, maka Indonesia sulit keluar dari statusnya sebagai negara/dunia ketiga.

Maklum, pertumbuhan yang selalu digadang-gandang nyatanya hanya dinikmati tidak lebih dari 20% penduduk negeri ini.

“Artinya, mayoritas penduk yang 80% masuk menghadapi kesulitan dalam hidupnya,” tukas Farouk yang merupakan Kepala Biro Pelayanan Luar Negeri dan Diplomasi Publik DPP PKS.

Sejatinya, Indonesia harus terus berbenah diri karena dari berbagai parameter global masih tertinggal. Terbaru, publikasi International Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Yearbook 2018 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat 43 dari 63 negara di dunia yang dikumpulkan oleh IMD World Competitiveness Center.

Peringkat ini turun dari tahun sebelumnya di posisi 42 dengan nilai index sebesar 68,9 terhadap 100. Di dunia, peringkat lima besar ditempati oleh Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura, Belanda, dan Swiss.

Pada kawasan Asia Pasifik, peringkat Indonesia meningkat satu tangga karena penurunan peringkat Filipina. Cuma, peringkat Indonesia masih harus ditingkatkan untuk bersaing mengejar ketertinggalan dari Singapura (peringkat 3), Malaysia (naik peringkat menjadi 22), dan Thailand (turun peringkat menjadi 30).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI